JIC– Gus Dur itu ibarat oase ada airnya, ada ikannya, sampahnya juga ada, yang mau mengambil air ada air di situ, yang mau ngambil ikan ada ikan di situ, yang mau ngambil sampah juga dapat di situ. Pernyataan tersebut dilontarkan Ngatawi Al-Zastrow dalam dialog Tokoh Peradaban Di Jakarta Islamic Centre, Rabu (15/3/2023).
Ngatawi mengatakan bahwa pembahasan buku 99 Keistimewaan Gus Dur yang digagas Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau yang dikenal dengan Jakarta Islamic Centre adalah acara yang luar biasa.
“Tadi kiai Nur Alam (KH. Nur Alam Bakhtir, red) bercerita bahwa buku yang ditulisnya bukan karangan, ini adalah hasil serapan ketika beliau berdialog, bertaaruf, berinteraksi, bermuamalah langsung dengan Gus Dur,” terangnya.
“Kebetulan Kia Nur Alam ini karena sangunya banyak, alatnya banyak, jadi nimba airnya juga banyak, dapetnya banyak beliau, curang beliau,” kelakarnya.
“Kalau saya dulu dekat dengan Gus Dur, dekat dengan sumber mata air, tapi saya gak punya alat, alat saya Cuma keranjang, jadi dapetnya sedikit,” ujarnya.
Ngatawi Al-Zastrow berharap acara ini dapat memberikan inspirasi untuk menggali kebaikan, menggali kemaslahatan melalui buku yang ditulis KH. Nur Alam Bakhtir.
Acara Dialog Tokoh Peradaban “99 Keistimewaan Gus Dur” yang digelar Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta yang bekersama dengan Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan ormas dan lembaga Islam.
Hadir sebagai pembicara diantaranya, Dr.KH. Nur Alam Bakhtir, MA (Penulis Buku), KH. Muhyidin Ishaq (Rais Suriah PWNU Jakarta), Eep Saefulloh Fatah (Konsultan Political Marketing), dan Dr. Sutrisno Muslim (Tokoh Ormas Islam).
The post GUS DUR IBARAT OASE, IKANNYA ADA, AIRNYA ADA, SAMPAHNYA JUGA ADA appeared first on Jakarta Islamic Centre.