Para pengunjuk rasa memblokir jalan dan melemparkan batu di Conakry, Guinea pada Kamis 28 Juli 2022/VOA
Eramuslim.com – Aksi protes anti-pemerintah hari kedua telah memakan korban jiwa di ibu kota Guinea, Conakry pada Jumat(28/7). Sedikitnya empat orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka akibat ditembak oleh aparat keamanan, menurut laporan dari koalisi oposisi.
Dikutip dari Reuters, protes dipicu oleh kekhawatiran masyarakat terhadap junta penguasa Guinea yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta pada September lalu, junta dianggap tidak cukup cepat dalam memulihkan pemerintah sipil.
“FNDC sangat terkejut dan marah dengan hilangnya nyawa manusia yang tercatat pada hari Jumat 29 Juli,” kata Front Nasional untuk Pertahanan Konstitusi (FNDC) dalam sebuah pernyataan.
Empat kematian dilaporkan oleh kelompok pemantau dan anggota keluarga korban, beberapa orang terluka akibat tembakan yang lima di antaranya dalam kondisi kritis, tambahnya.
Sementara pihak berwenang belum buka suara terkait protes tersebut, namun menurut seorang aktivis hak asasi manusia yang bekerja sama dengan keluarga korban mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah korban tewas dapat dipercaya.
Menurut informasi dari penduduk sekitar, pada Jumat malam pengunjuk rasa mulai bentrok dengan pasukan keamanan, mereka mengaku mendengar suara tembakan di beberapa lingkungan Conakry.